![]() |
| Ratih Puspita Lestari Peserta Debat "Perspektif 2025" |
Kuningan, 30 Agustus 2025 – Salah satu siswa PKBM Taruna Kencana, Ratih Puspita Lestari, kelas 12 Program Paket C, berhasil tampil dalam agenda Grand Final Lomba Debat “Perspektif 2025” yang diselenggarakan oleh SAS Kuningan di Aula Kodim Kuningan, Sabtu (30/8).
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan diikuti 50 peserta dari berbagai SMA/MA/SMK favorit di Kabupaten Kuningan. Suasana aula tampak penuh sesak oleh peserta, panitia, tamu undangan, serta para pendukung yang antusias menyaksikan jalannya kompetisi.
Pada babak pertama, setiap peserta mendapat pertanyaan acak terkait isu-isu aktual di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya. Mereka ditantang untuk menyampaikan pendapat, menyatakan setuju atau tidak terhadap sebuah kebijakan, sekaligus memberikan solusi alternatif.
![]() |
| Pendamping Lomba Wk. Kesiswaan dan Pembina OSIS |
Ratih yang mewakili PKBM Taruna Kencana mendapat pertanyaan seputar isu pendidikan, yakni tentang kesenjangan kualitas pendidikan antara desa dan kota. Dengan percaya diri, ia menegaskan bahwa pendidikan di desa tidak bisa serta-merta dikatakan tertinggal dari kota.
“Saya tidak setuju bahwa masalah terbesar ada pada kualitas pendidikan di desa dan kota. Saya melihat bahwa yang menjadi kendala justru adalah kesenjangan ekonomi,” tegas Ratih saat menyampaikan argumennya.
Pernyataan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Bapak Toto Kuswanto, S.Pd., yang hadir bersama Bapak Taufik Hidayat selaku pembina OSIS. Menurutnya, jawaban Ratih sudah substantif dan menukik pada inti persoalan.
Meskipun belum berhasil masuk ke 15 besar, perjuangan Ratih tetap mendapat apresiasi tinggi. Pasalnya, ia merupakan satu-satunya peserta dari jalur pendidikan kesetaraan Paket C, sementara mayoritas peserta berasal dari SMA unggulan.
Ratih sendiri mengaku bangga dapat berpartisipasi dalam ajang tersebut, meski sempat merasa grogi di hadapan audiens yang begitu antusias.
![]() |
| Para supporter Ketua dan Wakil Ketu OSIS |
Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan kesetaraan memiliki kualitas dan daya saing yang setara, serta tidak boleh dipandang sebelah mata. Pendidikan sejatinya mampu membentuk pola pikir dan mengubah cara pandang, bukan hanya sekadar status.


