![]() |
| Ratih Puspita Lestari Peserta Perspektif 2025 |
“Meski sekolah di program Paket C, saya tidak minder. Saya siap membuktikan bisa dan mampu bersaing dengan yang lainnya, karena menurut saya belajar bisa dari mana dan kapan saja,” ujar Ratih, menegaskan motivasinya jelang pentas.
![]() |
| Peserta Perspektif 2025 SMA/SMK/MA |
Di arena “Perspektif”, Ratih akan beradu gagasan dengan peserta dari sejumlah sekolah favorit di Kabupaten Kuningan, antara lain SMAN 1 Kuningan, SMAN 2 Kuningan, SMAN 3 Kuningan, SMAN 1 Ciawigebang, SMAN 1 Cilimus, SMAN 1 Garawangi, SMAN 1 Cibingbin, SMAN 1 Kadugede, SMKN 1 Kuningan, SMK Pertiwi Kuningan, SMAN 1 Cibingbin, SMA IT Manba’ul Huda, SMA IT Al-Multazam dan lainya. Persaingan diprediksi ketat, mengingat para finalis dikenal aktif dalam organisasi siswa dan komunitas literasi.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan PKBM Taruna Kencana, Toto Kuswanto, S.Pd., menyampaikan dukungan penuh kepada Ratih. “Kami memberi apresiasi yang tinggi dan siap mendukung saat pelaksanaannya. Pokoknya kita gas terus dan semangat,” tegasnya.
Pujian dan harapan juga datang dari instansi pemerintah daerah. H. Deden Rendra Nurohim, SE., M.Si., Kepala Bidang Pendidikan PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, menyampaikan apresiasi atas partisipasi peserta dari jalur non-formal. “Alhamdulillah, teruskan. Mudah-mudahan bisa menjadi pelopor PKBM yang maju dan bisa diikuti oleh semua PKBM,” ujarnya, berharap prestasi ini menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga pendidikan non-formal lainnya.
Kehadiran Ratih membawa pesan penting tentang inklusi pendidikan. Di tengah dominasi sekolah formal, partisipasi siswa Paket C menegaskan bahwa akses dan kualitas belajar tidak ditentukan oleh label institusi, melainkan oleh kegigihan, disiplin, dan kemauan untuk terus bertumbuh. Dengan isu-isu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari—dari kesehatan mental remaja, kesenjangan akses pendidikan, dinamika seni sebagai ruang ekspresi, hingga solidaritas sosial—Ratih menyiapkan gagasan yang berangkat dari pengalaman nyata pembelajar nonformal.
Agenda “Perspektif 2025” diharapkan menjadi ruang dialog yang sehat, menyuburkan budaya literasi dan berpikir kritis di kalangan pelajar Kuningan. Bagi Ratih, panggung ini bukan sekadar lomba, melainkan kesempatan menunjukkan bahwa belajar seumur hidup adalah sikap, bukan status. Jika konsisten menjaga fokus dan ketenangan berpikir, langkahnya dapat menjadi inspirasi bagi siswa Paket C lainnya untuk percaya diri melangkah—dan berdiri sejajar—di panggung prestasi.
Tim Redaksi T-Ken Media

