HEADER

PKBM TARUNA KENCANA

NPSN: P9996460

No. Ijop: 421.10/399/PAUD dan DIKMAS

Sekretariat: Perum Kuningan City View (KCV), Desa Ancaran – Kuningan

Hotline: 085 794 809 189 | Email: infopkbmtarunakencana@gmail.com

Terakreditasi BAN PAUD PNF

Selamat Datang di PKBM Taruna Kencana - Kuningan

Minggu, 31 Agustus 2025

Penilik Kesetaraan Lakukan Monitoring dan Evaluasi Penerimaan Siswa Baru di PKBM Taruna Kencana, Data harus "Valid"

Panitia PPDB PKBM Taruna Kencana

Minggu, 31 Agustus 2025 – PKBM Taruna Kencana mendapat kunjungan dari Penilik Kesetaraan, Bapak H. Jaja Sudrajat, S.Pd., MM dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan Penerimaan Siswa Baru (PSB). Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahun untuk memastikan proses administrasi berjalan sesuai aturan.

Dalam kunjungan tersebut, Penilik secara detail mengecek berbagai data dan dokumen peserta didik baru, mulai dari ijazah, kartu keluarga, akta kelahiran, hingga dokumen pendukung lainnya. Beliau menekankan bahwa data yang masuk harus valid dan reliabel, karena kelengkapan administrasi merupakan cerminan kualitas sebuah lembaga pendidikan.

Toto Kuswanto, S.Pd., selaku Ketua Penerimaan Siswa Baru PKBM Taruna Kencana, turut mendampingi dan menyerahkan seluruh berkas yang telah dikumpulkan dari peserta didik. Setiap dokumen diperiksa dengan teliti serta dipadankan untuk memastikan kesesuaian.

Penilik melakukan Validasi Siswa Baru 
di PKBM Taruna Kencana

“Monitoring dan evaluasi ini penting agar lembaga dapat terus menjaga kredibilitas dan kepercayaan masyarakat. Administrasi penerimaan siswa baru harus betul-betul selektif,” ungkap Bapak H. Jaja Sudrajat.

Dengan adanya monitoring rutin ini, diharapkan PKBM Taruna Kencana dapat terus meningkatkan mutu layanan pendidikan serta memberikan kepastian administrasi yang akurat bagi seluruh peserta didik.

( T-Ken Redaksi )

PKBM Taruna Kencana Laksanakan ANBK Hari Kedua dengan Lancar

Pelaksanaan ANBK Hari Ke-2

Minggu, 31 Agustus 2025 – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Taruna Kencana kembali melaksanakan kegiatan Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Program Paket B (Setara SMP) di hari kedua. Pelaksanaan berlangsung dengan tertib dan lancar tanpa kendala berarti.

Menurut Wakil Kepala Bidang Kesiswaan PKBM Taruna Kencana, Bapak Toto Kuswanto, S.Pd., seluruh peserta dapat mengikuti ujian dengan baik sesuai jadwal yang telah ditetapkan. “Alhamdulillah pelaksanaan ANBK hari ini berjalan lancar, semua peserta hadir dan tidak ada hambatan teknis,” ujarnya.

Kegiatan ini juga mendapat perhatian langsung dari Penilik Kesetaraan, Bapak H. Jaja Sudrajat, S.Pd.MM., yang hadir untuk melakukan monitoring. Dalam kunjungannya, beliau mengapresiasi kesiapan lembaga serta menanyakan kelengkapan administrasi yang menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan ANBK.

Sebagai agenda tahunan, ANBK berfungsi untuk mengukur mutu pendidikan pada satuan pendidikan, termasuk PKBM. Hasil dari asesmen ini menjadi salah satu tolok ukur dalam peningkatan kualitas pembelajaran serta pengelolaan lembaga di masa mendatang.

Dengan suksesnya penyelenggaraan ANBK hari kedua, PKBM Taruna Kencana menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan pendidikan terbaik bagi peserta didik jalur kesetaraan.

Tim Redaksi

T-Ken Media

Sabtu, 30 Agustus 2025

PKBM Taruna Kencana Gelar ANBK Paket B Secara Mandiri, Peserta Antusias dan Serius, Panitia Targetkan Mendapat Kinerja Terbaik lagi di Tahun 2026

Kegiatan ANBK Tahun 2025
Program Paket B (Setara SMP)

Kuningan, 30 Agustus 2025
– PKBM Taruna Kencana kembali menyelenggarakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk Program Paket B (setara SMP) pada Sabtu–Minggu, 30–31 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 18 peserta didik kelas 8 yang dengan penuh semangat dan keseriusan mengikuti setiap tahapan asesmen.

Panitia pelaksana menyampaikan bahwa jalannya ANBK tahun ini berlangsung lancar tanpa hambatan. Seluruh sarana dan prasarana yang digunakan merupakan milik sendiri, sehingga PKBM Taruna Kencana dapat melaksanakan ANBK secara mandiri sebagaimana setiap tahun sebelumnya.

Kepala PKBM Taruna Kencana menjelaskan bahwa pelaksanaan ANBK memiliki tujuan penting, di antaranya:

  • Mengukur kompetensi literasi membaca dan numerasi siswa,

  • Mengevaluasi kualitas pembelajaran yang berlangsung di satuan pendidikan,

  • Memberikan gambaran bagi lembaga untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan kesetaraan.

Selain memberi manfaat bagi peserta didik, pelaksanaan ANBK juga sangat berarti bagi lembaga. Data dan hasil asesmen menjadi cermin kualitas pembelajaran, serta menjadi bahan evaluasi dalam merancang program peningkatan mutu pendidikan ke depan.

Peserta ANBK
Terlihat Semangat dan Serius

Tahun 2025 ini, PKBM Taruna Kencana bahkan berhasil meraih Predikat Kinerja Terbaik dari Kemendikdasmen RI. Penghargaan tersebut merupakan hasil evaluasi menyeluruh, salah satunya berkat pelaksanaan ANBK tahun 2024 yang berjalan baik dan sesuai standar nasional.

“Kami bangga karena anak-anak mengikuti asesmen ini dengan penuh antusias dan serius. ANBK bukan sekadar ujian, tetapi menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di PKBM Taruna Kencana,” ungkap salah satu panitia.

Dengan prestasi yang telah diraih, PKBM Taruna Kencana semakin menegaskan komitmennya bahwa pendidikan kesetaraan mampu berdiri sejajar dengan pendidikan formal, sekaligus terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi seluruh peserta didik.


Tim Redaksi
T-Ken Media 

Siswa PKBM Taruna Kencana Ikuti Grand Final Lomba Debat “Perspektif 2025”

 


Ratih Puspita Lestari
Peserta Debat "Perspektif 2025"

Kuningan, 30 Agustus 2025 – Salah satu siswa PKBM Taruna Kencana, Ratih Puspita Lestari, kelas 12 Program Paket C, berhasil tampil dalam agenda Grand Final Lomba Debat “Perspektif 2025” yang diselenggarakan oleh SAS Kuningan di Aula Kodim Kuningan, Sabtu (30/8).

Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan diikuti 50 peserta dari berbagai SMA/MA/SMK favorit di Kabupaten Kuningan. Suasana aula tampak penuh sesak oleh peserta, panitia, tamu undangan, serta para pendukung yang antusias menyaksikan jalannya kompetisi.

Pada babak pertama, setiap peserta mendapat pertanyaan acak terkait isu-isu aktual di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya. Mereka ditantang untuk menyampaikan pendapat, menyatakan setuju atau tidak terhadap sebuah kebijakan, sekaligus memberikan solusi alternatif.

Pendamping Lomba
Wk. Kesiswaan dan Pembina OSIS

Ratih yang mewakili PKBM Taruna Kencana mendapat pertanyaan seputar isu pendidikan, yakni tentang kesenjangan kualitas pendidikan antara desa dan kota. Dengan percaya diri, ia menegaskan bahwa pendidikan di desa tidak bisa serta-merta dikatakan tertinggal dari kota.

“Saya tidak setuju bahwa masalah terbesar ada pada kualitas pendidikan di desa dan kota. Saya melihat bahwa yang menjadi kendala justru adalah kesenjangan ekonomi,” tegas Ratih saat menyampaikan argumennya.

Pernyataan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Bapak Toto Kuswanto, S.Pd., yang hadir bersama Bapak Taufik Hidayat selaku pembina OSIS. Menurutnya, jawaban Ratih sudah substantif dan menukik pada inti persoalan.

Meskipun belum berhasil masuk ke 15 besar, perjuangan Ratih tetap mendapat apresiasi tinggi. Pasalnya, ia merupakan satu-satunya peserta dari jalur pendidikan kesetaraan Paket C, sementara mayoritas peserta berasal dari SMA unggulan.

Ratih sendiri mengaku bangga dapat berpartisipasi dalam ajang tersebut, meski sempat merasa grogi di hadapan audiens yang begitu antusias.

Para supporter 
Ketua dan Wakil Ketu OSIS

Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan kesetaraan memiliki kualitas dan daya saing yang setara, serta tidak boleh dipandang sebelah mata. Pendidikan sejatinya mampu membentuk pola pikir dan mengubah cara pandang, bukan hanya sekadar status.


Tim Redaksi 
T-Ken Media 

Kamis, 28 Agustus 2025

PKBM Taruna Kencana Gelar Pelatihan Penggunaan Akun Belajar Id

Peserta Pelatihan 

Kuningan, Selasa (07/07/2025) – PKBM Taruna Kencana menyelenggarakan kegiatan pelatihan tentang penggunaan Akun Belajar Id bertempat di RM Flamboyan Sindangsari. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Penilik Kesetaraan H. Jaja Sudrajat, S.Pd., MM. serta akademisi Dodo Ahmad Haeruman, M.Pd.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Wawan Kurniawan, S.IP., M.Si. selaku Plt. Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Dikmas, para Penilik Kesetaraan, Koordinator Penilik, dan Ketua Forum PKBM Kabupaten Kuningan.

Dalam sambutannya, Aldi Nurcahya, M.Pd., selaku Ketua Yayasan sekaligus mewakili Kepala PKBM Taruna Kencana, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengelola atas terselenggaranya pelatihan ini. Ia juga memanfaatkan momentum tersebut untuk melaporkan berbagai pencapaian lembaga kepada pemerintah serta stakeholder yang hadir.

Sementara itu, Wawan Kurniawan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas konsistensi PKBM Taruna Kencana dalam melaksanakan kegiatan yang mendukung peningkatan mutu pendidikan kesetaraan. Ia berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya melalui pemanfaatan akun belajar id.

Pelatihan ini berfokus pada pengembangan kurikulum serta optimalisasi penggunaan akun belajar id sebagai sarana penunjang proses pembelajaran. Sebanyak 25 peserta hadir, terdiri dari unsur Yayasan, pengelola PKBM, serta para tutor.

Suasana Kegiatan Pelatihan

Kegiatan berlangsung dalam suasana santai namun tetap penuh semangat dan rasa kekeluargaan, mencerminkan komitmen bersama dalam mewujudkan peningkatan mutu pendidikan nonformal di Kabupaten Kuningan.

Rabu, 27 Agustus 2025

Pendidikan kesetaraan, salah satu instrumen pemenuhan kebutuhan belajar masyarakat


Foto Keluarga Besar Tutor dan Pengelola
PKBM Taruna Kencana

Pendidikan formal — SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi — sering dipandang sebagai jalan tunggal menuju keterampilan, pengakuan sosial, dan mobilitas ekonomi. Padahal kenyataannya jauh lebih kompleks: banyak warga yang karena berbagai alasan — putus sekolah, pekerjaan, disabilitas, migrasi, atau tanggung jawab keluarga — tidak bisa atau memilih tidak mengikuti jalur formal tersebut. Di sinilah pendidikan kesetaraan memainkan peran krusial: bukan sekadar “alternatif”, tetapi instrumen strategis untuk memastikan hak belajar setiap orang terpenuhi.

Pendidikan kesetaraan menawarkan fleksibilitas waktu, metode, dan konteks. Program seperti Paket A, B, C, kursus kejuruan nonformal, serta program literasi dan pendidikan orang dewasa, memberi kesempatan bagi mereka yang ingin mengejar pengetahuan dasar, memperoleh sertifikat setara ijazah, atau meningkatkan keterampilan praktis. Fleksibilitas ini tidak hanya memudahkan akses; ia juga relevan dengan cara orang hidup dan belajar saat ini — pekerjaan bergeser, teknologi berubah cepat, dan kebutuhan keterampilan bersifat dinamis.

Salah satu nilai penting pendidikan kesetaraan adalah inklusivitas. Ia merangkul kelompok rentan: pekerja migran, ibu rumah tangga yang ingin kembali bersekolah, penyandang disabilitas, hingga warga di daerah terpencil. Ketika desain program mempertimbangkan hambatan—bahasa, biaya, transportasi, atau stigma—pendidikan kesetaraan mampu memutus siklus ketidaksetaraan yang diwariskan secara sosial dan ekonomi. Selain itu, program nonformal seringkali lebih cepat menyesuaikan materi dengan kebutuhan pasar lokal, sehingga lulusan lebih siap bekerja dan berkontribusi pada ekonomi komunitas.

Dari perspektif sosial, pendidikan kesetaraan memperluas makna “berpendidikan” di luar gelar. Pengetahuan fungsional—literasi kritis, numerasi sehari-hari, keterampilan digital dasar, kewirausahaan mikro—memiliki dampak langsung terhadap kualitas hidup. Misalnya, literasi dasar dapat meningkatkan kemampuan masyarakat mengakses informasi kesehatan dan hak-hak sipil; keterampilan kejuruan kecil-kecilan membuka jalur penghasilan baru. Dengan demikian, pendidikan kesetaraan bukan hanya soal “mengakui mereka yang tertinggal”, tapi soal memperkuat ketahanan sosial.

Namun, ada tantangan nyata yang mesti diatasi agar potensi ini maksimal. Pertama, masih ada stigma bahwa pendidikan nonformal “lebih rendah” dibanding formal. Stigma ini mengurangi insentif peserta dan menghambat pengakuan sertifikat nonformal oleh pemberi kerja dan institusi lain. Kedua, pendanaan dan sumber daya seringkali tidak cukup—pengajar berkualitas, bahan ajar, dan infrastruktur digital memerlukan investasi. Ketiga, koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, NGO, dan sektor swasta belum selalu efektif; tanpa sinergi, program bisa tumpang tindih atau sulit diakses.

Tuto Kunjung

Solusi praktis bisa diarahkan pada tiga hal: pengakuan, kualitas, dan kolaborasi. Pengakuan sertifikat pendidikan kesetaraan oleh dunia usaha dan lembaga formal perlu diperkuat lewat kerangka kompetensi dan standar yang jelas. Untuk kualitas, pelatihan guru/ fasilitator nonformal dan penyediaan materi ajar yang relevan (termasuk modul digital yang mudah diakses) sangat penting. Sedangkan untuk kolaborasi, model kemitraan publik-swasta-komunitas dapat memperluas jangkauan dan relevansi program—misalnya, pelatihan kejuruan yang dirancang bersama industri lokal sehingga lulusan siap bekerja.

Pendidikan kesetaraan juga harus memanfaatkan teknologi dengan cermat. Pembelajaran daring dan blended learning membuka peluang besar, tapi harus disertai upaya menutup kesenjangan akses digital—koneksi, perangkat, dan pemahaman literasi digital. Solusi sederhana seperti pusat belajar komunitas, jam belajar fleksibel, dan modul offline dapat membantu menjangkau mereka yang belum sepenuhnya terhubung.

Akhirnya, penting untuk melihat pendidikan kesetaraan bukan sebagai program sementara tetapi bagian dari sistem pendidikan nasional yang holistik. Ketika kebijakan dan anggaran mengakui peran pendidikan nonformal, ketika sertifikatnya mendapat pengakuan, dan ketika kualitas serta akses diperkuat, pendidikan kesetaraan akan benar-benar menjadi instrumen pemenuhan kebutuhan belajar masyarakat — memungkinkan setiap individu belajar sepanjang hayat, berkarya, dan berpartisipasi dalam kemajuan bersama.

Pendidikan adalah hak; kesetaraan adalah jalannya. Membangun sistem yang menghargai berbagai jalan belajar bukan hanya tindakan sosial yang adil — itu juga investasi cerdas untuk masa depan bangsa.

Oleh :
Tim Redaksi T-Ken
PKBM Taruna kencana 



Ratih Puspita Lestari, Satu-satunya Siswa Paket C Siap Unjuk Gagasan di “Ajang Perspektif 2025”

Ratih Puspita Lestari
Peserta Perspektif 2025

Kuningan, 27 Agustus 2025 — Ratih Puspita Lestari, siswa PKBM Taruna Kencana program Paket C (setara SMA), akan tampil sebagai satu-satunya wakil pendidikan nonformal di ajang Perspektif Tahun 2025, panggung adu argumen dan gagasan tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Kuningan. Kompetisi yang digagas SAS Forum Kuningan ini menantang peserta mengupas isu kesehatan, pendidikan, seni, dan sosial di atas panggung, menilai kejernihan ide, kepekaan sosial, serta kemampuan retorika.

“Meski sekolah di program Paket C, saya tidak minder. Saya siap membuktikan bisa dan mampu bersaing dengan yang lainnya, karena menurut saya belajar bisa dari mana dan kapan saja,” ujar Ratih, menegaskan motivasinya jelang pentas.

Peserta Perspektif 2025
SMA/SMK/MA

Di arena “Perspektif”, Ratih akan beradu gagasan dengan peserta dari sejumlah sekolah favorit di Kabupaten Kuningan, antara lain SMAN 1 Kuningan, SMAN 2 Kuningan, SMAN 3 Kuningan, SMAN 1 Ciawigebang, SMAN 1 Cilimus, SMAN 1 Garawangi, SMAN 1 Cibingbin, SMAN 1 Kadugede, SMKN 1 Kuningan, SMK Pertiwi Kuningan,  SMAN 1 Cibingbin, SMA IT Manba’ul Huda, SMA IT Al-Multazam dan lainya. Persaingan diprediksi ketat, mengingat para finalis dikenal aktif dalam organisasi siswa dan komunitas literasi.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan PKBM Taruna Kencana, Toto Kuswanto, S.Pd., menyampaikan dukungan penuh kepada Ratih. “Kami memberi apresiasi yang tinggi dan siap mendukung saat pelaksanaannya. Pokoknya kita gas terus dan semangat,” tegasnya.

Pujian dan harapan juga datang dari instansi pemerintah daerah. H. Deden Rendra Nurohim, SE., M.Si., Kepala Bidang Pendidikan PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, menyampaikan apresiasi atas partisipasi peserta dari jalur non-formal. “Alhamdulillah, teruskan. Mudah-mudahan bisa menjadi pelopor PKBM yang maju dan bisa diikuti oleh semua PKBM,” ujarnya, berharap prestasi ini menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga pendidikan non-formal lainnya.

Kehadiran Ratih membawa pesan penting tentang inklusi pendidikan. Di tengah dominasi sekolah formal, partisipasi siswa Paket C menegaskan bahwa akses dan kualitas belajar tidak ditentukan oleh label institusi, melainkan oleh kegigihan, disiplin, dan kemauan untuk terus bertumbuh. Dengan isu-isu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari—dari kesehatan mental remaja, kesenjangan akses pendidikan, dinamika seni sebagai ruang ekspresi, hingga solidaritas sosial—Ratih menyiapkan gagasan yang berangkat dari pengalaman nyata pembelajar nonformal.

Agenda “Perspektif 2025” diharapkan menjadi ruang dialog yang sehat, menyuburkan budaya literasi dan berpikir kritis di kalangan pelajar Kuningan. Bagi Ratih, panggung ini bukan sekadar lomba, melainkan kesempatan menunjukkan bahwa belajar seumur hidup adalah sikap, bukan status. Jika konsisten menjaga fokus dan ketenangan berpikir, langkahnya dapat menjadi inspirasi bagi siswa Paket C lainnya untuk percaya diri melangkah—dan berdiri sejajar—di panggung prestasi.

Tim Redaksi T-Ken Media

Selasa, 26 Agustus 2025

Perkuat Inovasi Lewat “SIBER KENCANA”, Ternyata PKBM Taruna Kencana Konsisten Gelar Tatap Muka Luring dan Daring Sejak 2020

Suasana Pembelajaran Tatap Muka 
Secara Langsung

Kuningan, 26 Agustus 2025 — PKBM Taruna Kencana menunjukkan keteguhan dan inovasi dalam layanan pendidikan nonformal: sejak 2020 lembaga ini konsisten menyelenggarakan pertemuan tatap muka baik secara langsung (luring) maupun daring. Model fleksibel ini dirancang untuk menjangkau seluruh warga belajar — tatap muka daring bagi peserta yang sedang bekerja, sementara tatap muka langsung diperuntukkan bagi mereka yang berada di rumah. 

Keunikan PKBM Taruna Kencana adalah bahwa praktik pembelajaran daring sudah berlangsung jauh sebelum pandemi COVID-19. Sejumlah platform penunjang pendidikan telah digunakan sejak awal, antara lain Zoom Meeting, Google Meet, Google Forms, serta pengelolaan materi dan komunikasi lewat aplikasi WhatsApp. Kebiasaan ini membuat transisi dan kontinuitas pembelajaran lebih lancar saat situasi darurat kesehatan melanda. “Kami memang sejak lama memanfaatkan platform online untuk menjangkau warga belajar yang tak selalu bisa hadir secara fisik. Model hybrid ini memastikan hak belajar setiap peserta tetap terpenuhi”, kata Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Erik Ramdani. 

Kegiatan tatap muka luring biasanya digelar setiap akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu, bertempat di Kantor PKBM Taruna Kencana. Selain sesi pembelajaran formal, kegiatan seringkali dilengkapi dengan program ekstrakurikuler untuk menambah keterampilan praktis warga belajar — contohnya pembelajaran komputer, desain grafis, teknik sablon, Bahasa Inggris dan Olahraga. Aktivitas ekstrakurikuler ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi kerja dan kreativitas peserta didik. 

Menjawab kebutuhan pembelajaran yang lebih terstruktur dan mudah diakses, PKBM Taruna Kencana juga mengembangkan platform Learning Management System (LMS) sendiri bernama SIBER KENCANA (Sistem Belajar Taruna Kencana). LMS ini menyediakan beragam fitur penting: absensi digital, tautan materi dan tugas, buku elektronik, serta rekaman materi yang diberikan oleh para tutor. Dengan SIBER KENCANA, proses belajar mengajar menjadi lebih terdokumentasi dan peserta dapat mengulang materi kapan saja. 
Pembelajaran Tatap Muka
Secara Daring

“SIBER KENCANA adalah contoh inovasi pendidikan yang penting. Platform ini memudahkan tutor dan warga belajar serta menjadi arsip materi yang bisa diakses kapan pun,” ujar Taufik Hidayat, pembina OSIS PKBM Taruna Kencana. Tak hanya itu, PKBM Taruna Kencana kini telah mandiri secara digital: memiliki website resmi, hosting mandiri, serta tim admin dan pengelola internal. Kemandirian infrastruktur ini memperkuat kapabilitas lembaga untuk terus mengembangkan program dan layanan pembelajaran tanpa bergantung sepenuhnya pada pihak ketiga. Para pengelola menegaskan bahwa kombinasi tatap muka luring, tatap muka daring, dan platform LMS merupakan model pendidikan nonformal yang adaptif dan relevan dengan tantangan zaman. 

LMS SIBER KENCANA
dalam proses pengembangan dan pemantapan

Inovasi seperti SIBER KENCANA dinilai layak dikembangkan lebih lanjut sebagai bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di luar jalur formal. Dengan pengalaman pelaksanaan yang sudah berjalan sejak 2020, PKBM Taruna Kencana berharap dapat menjadi contoh bagi lembaga nonformal lain dalam mengadopsi model pembelajaran hybrid dan meningkatkan kapasitas digital mereka demi layanan pendidikan yang lebih inklusif dan efektif. — Redaksi PKBM Taruna Kencana

Senin, 25 Agustus 2025

Keren, Dosen ISBI Bandung Beri Motivasi dan Wawasan Kebudayaan untuk Warga Belajar PKBM Taruna Kencana

Pemaparan Tentang Seni Budaya

Kuningan, Senin, 18 Agustus 2025 — PKBM Taruna Kencana menghadirkan dosen Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Aldi Nurhadiat, M.Pd., sebagai pemateri dalam sesi motivasi dan berbagi pengetahuan kebudayaan yang digelar secara daring. Kegiatan ini menjadi bagian dari kolaborasi berkelanjutan antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan yang didirikan oleh masyarakat, guna meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya bagi warga belajar Paket B dan C di PKBM Taruna Kencana. 

Dalam pemaparannya, Aldi Nurhadiat mengajak warga belajar untuk menumbuhkan kebanggaan sekaligus tanggung jawab terhadap khazanah budaya bangsa. “Kebudayaan yang tumbuh di masyarakat adalah identitas kita. Menjaganya berarti menjaga jati diri, sekaligus membuka peluang kreativitas dan ekonomi berbasis budaya,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya literasi budaya dan partisipasi aktif generasi muda dalam melestarikan tradisi di tengah perkembangan teknologi. 

Wakil Kepala Bidang Kurikulum PKBM Taruna Kencana, Erik Ramdani, menyambut baik antusiasme peserta dan menegaskan bahwa kegiatan ini termasuk program unggulan satuan pendidikan. “Melalui kemitraan dengan akademisi perguruan tinggi, warga belajar dibimbing langsung oleh pakar di bidangnya. Harapannya, ini menjadi motivasi kuat untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta mengaplikasikan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Erik. 
Aldi Nurhadiat, M.Pd.
(Dosen ISBI Bandung)

Sesi yang berlangsung interaktif ini diisi dengan paparan, tanya jawab, serta berbagi praktik baik mengenai pelestarian budaya di lingkungan komunitas. Penyelenggara berharap, rangkaian kolaborasi serupa terus berlanjut agar warga belajar mendapatkan akses pengalaman belajar yang relevan, inspiratif, dan berdampak bagi peningkatan kualitas pendidikan di PKBM Taruna Kencana.

ANBK PKBM Taruna Kencana Program Paket C Berjalan Dua Hari, Dapat Apresiasi Tim Monitoring

Tim Monitoring ANBK dan Pengelola PKBM Taruna Kencana


Kuningan, 10 Agustus 2025 — Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di PKBM Taruna Kencana Program Paket C sukses digelar selama dua hari, Sabtu–Minggu (9–10/8/2025), dengan total peserta 45 orang. Kegiatan berlangsung tertib dan tepat waktu, didukung sarana laptop dan jaringan internet yang memadai sehingga pelaksanaan dilakukan secara mandiri di satuan pendidikan.

Tim monitoring dari Penilik Kesetaraan serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan hadir meninjau jalannya asesmen. Dalam arahannya, perwakilan Penilik menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh panitia serta peserta. “Kami mengucapkan terima kasih, semoga pelaksanaan ANBK di PKBM Taruna Kencana Paket C ini berjalan lancar hingga akhir,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan menilai pelaksanaan berjalan baik sesuai prosedur. “Kami mengapresiasi kinerja satuan pendidikan dan panitia. Kegiatan hari ini berlangsung dengan baik,” katanya.

Suasana ANBK Program Paket C
PKBM Taruna Kencana

Ketua panitia menambahkan bahwa kesiapan perangkat menjadi kunci kelancaran. “Alhamdulillah di sini laptop dan internetnya bagus, jadi tidak ada gangguan,” tuturnya. Berkat dukungan tersebut, proses verifikasi data, penjadwalan sesi, hingga penyelesaian asesmen dapat diselesaikan tepat waktu.

Pihak PKBM berharap hasil ANBK tahun ini dapat menjadi cerminan kualitas lembaga sekaligus rujukan perbaikan mutu pembelajaran ke depan. Dengan kolaborasi yang baik antara penyelenggara, peserta, dan pihak pengawas, PKBM Taruna Kencana Paket C menargetkan peningkatan layanan pendidikan kesetaraan yang lebih inklusif dan berkualitas di masa mendatang.

Sabtu, 23 Agustus 2025

Langkah Visioner di Kuningan, PKBM Taruna Kencana Hadirkan OSIS untuk Latih Kepemimpinan Warga Belajar

Kegiatan Apel Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS) OSIS PKBM Taruna Kencana

Kuningan, 23 Agustus 2025 – PKBM Taruna Kencana kembali mencetak sejarah baru dengan menggelar Pelantikan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi terobosan penting karena menghadirkan wadah pembelajaran kepemimpinan bagi warga belajar, khususnya anak-anak muda yang menempuh pendidikan di jalur kesetaraan.

Foto Bersama Penilik Kesetaraan


Meskipun mereka bersekolah melalui program Paket B dan C, semangat dan antusiasme warga belajar dalam mengikuti kegiatan keorganisasian terlihat sangat tinggi. Hal ini membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk terus maju dan berkembang.

Kegiatan pelantikan yang diikuti oleh sekitar 15 warga belajar ini turut dihadiri oleh Penilik Kesetaraan Kabupaten Kuningan, Bapak H. Jaja Sudrajat, S.Pd., M.M. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi serta dorongan semangat kepada para pengurus OSIS baru untuk terus aktif, berani, dan percaya diri dalam menjalankan tugas kepemimpinan.

Prosesi Pelantikan OSIS PKBM Taruna Kencana


Pelantikan OSIS ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari proses pendidikan karakter. Melalui organisasi, warga belajar dilatih untuk bertanggung jawab, bekerja sama, dan mengasah jiwa kepemimpinan. PKBM Taruna Kencana berharap, OSIS dapat menjadi motor penggerak kegiatan positif di lingkungan belajar serta menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.

Foto Bersama Ketua Yayasan


Dengan adanya pelantikan OSIS ini, PKBM Taruna Kencana semakin menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pengembangan karakter dan kepemimpinan.

PROFIL SEKOLAH

Profil PKBM TARUNA KENCANA

PROFIL PKBM TARUNA KENCANA

Data Sekolah

Nama Sekolah: PKBM TARUNA KENCANA

NPSN: P9996460

Alamat: Perum KCV Ancaran - Ancaran

Email: infopkbmtarunakencana@gmail.com

Telepon: 085 794 809 189

Status: SWASTA

Jenjang: PAKET A, PAKET B, PAKET C

Kepala Sekolah: Irwan Sunarya, S.S

Lokasi Sekolah

Data Pendukung

Jumlah Guru: 20

Jumlah Siswa: 230

Program Unggulan:KURSUS KOMPUTER, PELATIHAN WIRAUSAHA, DESAIN GRAFIS

Akreditasi: C

Jumat, 22 Agustus 2025

Kisah Inspiratif Susi, Alumni PKBM Taruna Kencana Tahun 2025

Semangat belajar dan kegigihan tak pernah surut dari sosok Susi, alumni PKBM Taruna Kencana tahun 2025. Sejak awal menempuh pendidikan, ia dikenal sebagai anak yang rajin, tekun, dan penuh kesabaran dalam memperjuangkan cita-citanya. Susi memulai perjalanannya dengan mengikuti Program Paket B selama tiga tahun, kemudian melanjutkan ke Paket C selama tiga tahun berikutnya. Selama proses tersebut, ia dengan konsisten mengikuti pembelajaran, baik secara online maupun offline. Menurut para pengajar, Susi adalah peserta didik yang rajin, aktif, dan cukup berprestasi di setiap kesempatan belajar. Kini, perjuangannya membuahkan hasil. Susi resmi lulus dari PKBM Taruna Kencana dan melanjutkan studinya di Universitas Terbuka. Tidak berhenti sampai di sana, ia menargetkan untuk terus belajar hingga meraih gelar doktor (S-3). Perjalanan Susi menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Meski lulusan Paket B dan C, ia menunjukkan kepercayaan diri untuk bersaing dengan alumni dari sekolah formal lainnya. Susi adalah salah satu contoh kisah sukses yang lahir dari PKBM Taruna Kencana, sekaligus inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah menyerah dalam menuntut ilmu. Admin @pkbmtarunakencana

PKBM Taruna Kencana Kuningan Ikuti Pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) On Job Learning (OJL) dan In-1 di SKB Kuningan

Kuningan, 20 Agustus 2025 – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Taruna Kencana Kuningan turut serta dalam kegiatan pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) dalam bentuk On Job Learning (OJL) dan In-1 yang dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Agustus 2025, bertempat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kuningan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih bermakna, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik, sesuai dengan semangat transformasi pendidikan saat ini. Program pelatihan PM OJL dan In-1 ini juga menjadi wadah untuk berbagi praktik baik serta membangun komunitas belajar yang kolaboratif antar satuan pendidikan nonformal di wilayah Kabupaten Kuningan. Perwakilan dari PKBM Taruna Kencana Kuningan mengikuti kegiatan ini dengan antusias, berpartisipasi aktif dalam berbagai sesi diskusi, praktik langsung, serta refleksi pembelajaran. Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta dapat mengimplementasikan hasil pembelajaran ke dalam kegiatan pembelajaran di PKBM masing-masing, guna meningkatkan kualitas layanan pendidikan nonformal di masyarakat. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh semangat kolaboratif, serta mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan. Admin

Semarak Kemerdekaan RI ke-80 di PKBM Taruna Kencana

PKBM Taruna Kencana menggelar kegiatan Semarak Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada Senin, 18 Agustus 2025. Acara ini berlangsung meriah dengan diikuti oleh warga belajar, para tutor, serta masyarakat sekitar. Rangkaian lomba disiapkan untuk memeriahkan suasana sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan dan cinta tanah air. Untuk kategori anak-anak, panitia menyelenggarakan berbagai perlombaan tradisional yang seru dan penuh tawa, antara lain lomba makan kerupuk, memasukkan paku ke dalam botol, estafet kardus, hingga lomba mengeluarkan bola dari kardus. Sementara itu, untuk kategori orang dewasa, lomba yang tak kalah menarik juga digelar seperti estafet balon, estafet tepung, dan lomba memasukkan air ke dalam botol. Seluruh rangkaian kegiatan dipandu dengan baik oleh panitia yang terdiri dari pengurus OSIS dan para dewan tutor. Kekompakan panitia terlihat dari jalannya acara yang tertib dan penuh kegembiraan, sehingga setiap peserta dapat mengikuti lomba dengan antusias. Sorak sorai penonton menambah semarak dan menciptakan suasana hangat penuh keakraban. Selain untuk memupuk rasa nasionalisme, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat rasa kekeluargaan antar warga belajar, tutor, dan masyarakat sekitar. Tidak hanya itu, momen perayaan kemerdekaan ini sekaligus dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi program pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C, serta program kursus keterampilan yang ada di PKBM Taruna Kencana. Dengan demikian, semangat kemerdekaan diharapkan dapat sejalan dengan semangat belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat .

Tingkatkan Kerjasama, PKBM Taruna Kencana Serahkan Bantuan Alat Olahraga untuk PPS Cahaya Kasih Sayang Banjaran

Penyerahan Alat Olahraga secara simbolis Banjaran — Dalam upaya mempererat kerja sama dan mendukung pengembangan kegiatan pendidikan nonform...